Apa kamu sedang mencari kesempatan untuk belajar di luar negeri? Jika iya, maka program IISMA (Indonesia International Student Mobility Award) bisa jadi pilihan yang tepat untuk kamu. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk menempuh studi selama 1 semester di perguruan tinggi terkemuka di luar negeri.
Pada tahun 2023, Kemendikbud Ristek meluncurkan program IISMA jalur co-funding. Program ini memberikan kesempatan lebih banyak kepada mahasiswa Indonesia untuk mengikuti IISMA, tetapi dengan pendanaan yang berasal dari dua pihak, yaitu pemerintah dan mahasiswa secara mandiri.
Pada artikel ini, Duniakampus.id akan membahas perbedaan skema pembiayaan program IISMA jalur reguler dan co-funding. Selain itu, kita juga akan membahas mana yang lebih menguntungkan bagi mahasiswa. Jadi, simak sampai akhir, ya!
Komponen Pembiayaan IISMA
Melansir dari laman IISMA, berikut adalah komponen pembiayaan yang ditanggung oleh LPDP untuk masing-masing jenis jalur IISMA:
IISMA Reguler
- Biaya pendaftaran ke kampus tujuan
- Biaya pendidikan di kampus tujuan
- Biaya transportasi pulang dan pergi (penerbangan)
- Biaya darurat (force majeure), misalnya jika mahasiswa sakit, terkena bencana alam, atau meninggal dunia
- Biaya visa
- Biaya kedatangan ke luar negeri
- Biaya hidup di negara tujuan
- Biaya pemeriksaan Covid-19
- Biaya karantina
- Biaya asuransi
- Biaya transportasi lokal
IISMA Co-Funding
- Biaya pendaftaran ke kampus tujuan
- Biaya pendidikan di kampus tujuan
- Biaya transportasi pulang dan pergi (penerbangan)
- Biaya darurat (force majeure), misalnya jika mahasiswa sakit, terkena bencana alam, atau meninggal dunia
Perbedaan Komponen Pembiayaan
Perbedaan utama antara IISMA co-funding dan reguler terletak pada komponen pembiayaan yang ditanggung oleh LPDP. Pada IISMA reguler, semua komponen pembiayaan ditanggung oleh LPDP. Sedangkan pada IISMA co-funding, ada beberapa komponen pembiayaan yang harus ditanggung sendiri oleh mahasiswa, yaitu:
- Biaya hidup di negara tujuan
- Biaya pemeriksaan Covid-19
- Biaya karantina
- Biaya asuransi
- Biaya transportasi lokal
Mana yang Lebih Menguntungkan?
Mana yang lebih menguntungkan, IISMA reguler atau co-funding? Jawabannya tergantung pada kondisi finansial kamu.
Jika kamu memiliki kondisi finansial yang baik, maka IISMA reguler lebih menguntungkan. Kamu tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk komponen pembiayaan yang harus ditanggung sendiri.
Namun, jika kamu memiliki kondisi finansial yang terbatas, maka IISMA co-funding bisa menjadi alternatif yang lebih terjangkau. Kamu hanya perlu mempersiapkan biaya hidup, pemeriksaan Covid-19, karantina, asuransi, dan transportasi lokal.
Ebook Strategi Mudah Menyusun Skripsi Anti Gagal
Menulis laporan skripsi ternyata bisa semudah ini. Ikuti panduan dalam ebook ini agar laporan skripsimu cepat selesai.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan dalam memilih IISMA jalur co-funding atau reguler:
- Kondisi finansial
- Kemampuan dalam mencari sumber pendanaan
- Kampus tujuan yang diinginkan
Jika kamu yakin bisa mendapatkan sumber pendanaan untuk komponen pembiayaan yang harus ditanggung sendiri, maka IISMA co-funding bisa menjadi pilihan yang tepat. Kamu bisa mendapatkan kesempatan belajar di luar negeri dengan biaya yang lebih terjangkau.
Namun, jika kamu tidak yakin bisa mendapatkan sumber pendanaan, maka IISMA reguler bisa menjadi pilihan yang lebih aman. Kamu tidak perlu khawatir akan kekurangan biaya selama studi di luar negeri.
Baca juga: Cara Membuat Esai IISMA
Kesimpulan
IISMA adalah program yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa Indonesia yang ingin belajar di luar negeri. Kedua jalur IISMA, yaitu reguler dan co-funding, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, kamu perlu mempertimbangkan dengan cermat sebelum memilih jalur yang tepat.