Berbeda dengan di jenjang sekolah, sistem kelas di perkuliahan memiliki perbedaan yang harus diketahui calon mahasiswa. Sistem kelas di perkuliahan memiliki beragam model yang mempengaruhi cara mahasiswa belajar dan berinteraksi dengan materi serta dosen. Setiap sistem, baik itu kelas tradisional, kelas daring, atau hybrid, menawarkan pengalaman yang berbeda, dengan kelebihan dan tantangannya masing-masing.
Pemilihan sistem yang tepat dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memfasilitasi mahasiswa dalam mencapai tujuan akademis mereka. Artikel ini akan mengulas berbagai sistem kelas yang diterapkan di perkuliahan, serta dampaknya bagi mahasiswa. Mari simak lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana sistem kelas yang berbeda dapat memengaruhi cara kita belajar dan berkembang di dunia pendidikan.
Agar tidak bingung saat mengikuti perkuliahan, kamu harus memahami mengenai bagaimana sistem kelas di perkuliahan. Perlu diketahui, ini jadi hal penting bagi mahasiswa agar lebih mudah mengikuti perkuliahan. Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Sistem Kelas di Perkuliahan?
Sistem kelas di perkuliahan merujuk pada metode dan struktur yang digunakan untuk menyelenggarakan proses pembelajaran di perguruan tinggi. Terdapat beberapa jenis sistem kelas yang diterapkan, yang tentu saja masing-masing sistem ini memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri, tergantung pada kebutuhan pembelajaran dan fleksibilitas yang diinginkan oleh mahasiswa serta dosen.
Pemilihan sistem kelas yang tepat dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan memfasilitasi mahasiswa untuk lebih efektif dalam mencapai tujuan akademiknya.
Contoh Sistem Kelas yang Ada di Perkuliahan
Dalam sistem pendidikan tinggi, perkuliahan diatur dengan berbagai cara yang memengaruhi pengalaman belajar mahasiswa. Beberapa elemen penting yang terdapat dalam sistem kelas di perkuliahan meliputi penggunaan SKS, KRS, pembagian kelas besar dan kecil, penjadwalan kuliah, serta berbagai metode perkuliahan seperti tatap muka, daring, blended learning, dan PBL.
Berikut penjelasan tentang masing-masing elemen dan sistem kelas yang ada di perkuliahan:
1. Pakai Hitungan SKS (Satuan Kredit Semester)
Sistem kredit semester (SKS) adalah cara untuk mengukur beban studi mahasiswa di perguruan tinggi. Setiap mata kuliah memiliki jumlah SKS tertentu yang mencerminkan banyaknya jam kuliah yang harus diikuti mahasiswa dalam satu semester. Misalnya, mata kuliah dengan 3 SKS berarti mahasiswa harus mengikuti kuliah selama 3 jam per minggu selama satu semester.
Ebook Strategi Mudah Menyusun Skripsi Anti Gagal
Menulis laporan skripsi ternyata bisa semudah ini. Ikuti panduan dalam ebook ini agar laporan skripsimu cepat selesai.
Mahasiswa umumnya diharapkan untuk menyelesaikan jumlah SKS tertentu setiap semester sesuai dengan program studi mereka. Sistem ini memungkinkan mahasiswa untuk mengatur beban studi mereka dan menentukan seberapa banyak mata kuliah yang dapat diambil dalam satu semester.
2. Wajib Memiliki KRS (Kartu Rencana Studi)
KRS adalah dokumen yang harus disusun oleh mahasiswa setiap awal semester untuk merencanakan mata kuliah yang akan diambil. KRS mencantumkan daftar mata kuliah beserta SKS-nya yang akan diikuti mahasiswa dalam satu semester.
Proses pengisian KRS ini biasanya dilakukan secara online melalui sistem informasi akademik universitas. KRS menjadi penting karena memungkinkan mahasiswa untuk mengatur jadwal perkuliahan, menghindari jadwal kuliah yang bentrok, serta memastikan mereka memenuhi syarat kelulusan dan beban SKS yang ditetapkan oleh program studi.
3. Kelas Besar dan Kelas Kecil
Di perguruan tinggi, mata kuliah sering kali dibagi menjadi dua jenis kelas berdasarkan jumlah mahasiswa yang mengikuti. Kelas besar biasanya diadakan untuk mata kuliah dengan jumlah mahasiswa yang sangat banyak, seperti mata kuliah umum yang diambil oleh seluruh angkatan atau jurusan. Kelas besar umumnya lebih bersifat ceramah, dengan sedikit interaksi antara dosen dan mahasiswa.
Sebaliknya, kelas kecil diadakan untuk mata kuliah dengan peserta yang lebih terbatas, seperti seminar, praktikum, atau mata kuliah dengan topik khusus. Kelas kecil memungkinkan interaksi yang lebih intensif antara dosen dan mahasiswa, sehingga diskusi dan pembelajaran lebih mendalam.
4. Jadwal Kuliah Diatur oleh Pihak Jurusan atau Fakultas
Jadwal kuliah di perguruan tinggi biasanya disusun oleh pihak jurusan atau fakultas sesuai dengan ketersediaan ruang kuliah dan ketersediaan dosen pengampu mata kuliah.
Mahasiswa kemudian dapat memilih mata kuliah yang akan diambil berdasarkan jadwal yang sudah disusun, dengan mempertimbangkan jumlah SKS, jadwal kuliah yang tidak bentrok, serta waktu yang sesuai dengan kebutuhan pribadi mereka.
Penjadwalan ini juga mempertimbangkan pembagian kelas besar dan kecil serta alokasi waktu yang efisien agar mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan tanpa gangguan.
5. Sistem Perkuliahan
Sistem perkuliahan di perguruan tinggi dapat bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing kampus. Berikut adalah beberapa jenis sistem perkuliahan yang umum diterapkan:
a. Perkuliahan tatap muka
Perkuliahan tatap muka adalah sistem tradisional di mana dosen dan mahasiswa bertemu langsung di ruang kelas untuk mengikuti proses pembelajaran. Mata kuliah ini melibatkan ceramah, diskusi, dan tanya jawab secara langsung. Perkuliahan tatap muka memungkinkan interaksi intensif antara dosen dan mahasiswa, yang dapat memfasilitasi pemahaman materi dengan lebih baik.
Meskipun demikian, sistem ini membutuhkan kehadiran fisik mahasiswa di kampus dan tergantung pada waktu serta ruang yang tersedia. Bahkan biasanya, ada kontrak belajar juga yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa.
b. Perkuliahan online
Perkuliahan online adalah bentuk pembelajaran yang dilakukan sepenuhnya melalui platform digital, seperti video conference, forum diskusi, atau materi yang diunggah di situs web kampus. Mahasiswa dapat mengakses materi kuliah, menonton video pembelajaran, mengerjakan tugas, dan berinteraksi dengan dosen atau teman sekelas tanpa harus hadir secara fisik di kampus.
Sistem ini memberikan fleksibilitas lebih tinggi bagi mahasiswa, terutama bagi mereka yang memiliki kesibukan atau keterbatasan geografis. Namun, perkuliahan online juga membutuhkan disiplin tinggi dan koneksi internet yang stabil.
c. Blended learning
Blended learning adalah kombinasi antara perkuliahan tatap muka dan perkuliahan online. Mahasiswa mengikuti sebagian mata kuliah secara daring dan sebagian lagi secara langsung di kampus. Misalnya, kuliah teori diberikan melalui video online atau materi yang diunggah, sementara sesi praktikum atau diskusi dilakukan tatap muka.
Sistem ini menggabungkan fleksibilitas pembelajaran online dengan interaksi langsung di kelas, memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan manfaat dari kedua metode pembelajaran tersebut.
d. PBL (Problem-Based Learning)
Problem-Based Learning (PBL) adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah nyata sebagai metode utama. Mahasiswa diberikan masalah atau kasus yang relevan dengan bidang studi mereka dan diminta untuk menganalisis serta mencari solusi. Dalam PBL, dosen berperan lebih sebagai fasilitator, membantu mahasiswa menemukan informasi dan menyusun solusi secara mandiri.
Sistem ini mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, bekerja sama dalam kelompok, dan mengembangkan keterampilan problem solving yang sangat dibutuhkan dalam dunia profesional.
e. Kuliah umum
Kuliah umum adalah jenis perkuliahan yang biasanya dihadiri oleh seluruh mahasiswa dari berbagai jurusan atau fakultas. Kuliah ini sering kali mengundang pembicara luar yang ahli di bidang tertentu untuk memberikan wawasan dan informasi yang lebih luas di luar materi perkuliahan rutin.
Kuliah umum biasanya membahas topik-topik terkini, tren industri, atau isu-isu global yang relevan dengan perkembangan dunia pendidikan dan pekerjaan. Kuliah umum memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas pengetahuan mereka dan belajar dari pengalaman profesional.
Baca juga: Cara Belajar Efektif bagi Mahasiswa