7 Perbedaan Siswa dan Mahasiswa

Ternyata ada 7 perbedaan siswa dan mahasiswa yang membuat siswa perlu adanya transisi ketika akan kuliah. Berikut daftar perbedaannya.
Perbedaan Siswa dan Mahasiswa

Sebutan siswa disematkan kepada mereka yang masih sekolah di jenjang SD, SMP dan SMA/SMK sederajat sedangkan mahasiswa jenjangnya lebih tinggi dibandingkan siswa.

Apakah kamu termasuk mahasiswa baru yang akan segera masuk kuliah? Nah, sebelum itu, pahami dulu perbedaan siswa dan mahasiswa supaya kamu cepat beradaptasi dan lebih mudah dalam menata masa depan. Lantas, apa sih perbedaanya? Yuk simak bareng-bareng!

Daftar Perbedaan Siswa dan Mahasiswa

Ada beberapa perbedaan antara siswa dan mahasiswa yang harus kamu ketahui supaya tidak kaget ketika kuliah.

1. Pola pikir dan sikap

Hal pertama yang membedakan siswa dan mahasiswa adalah pola pikir dan sikap. Pola pikir siswa lebih terkotak-kotak dan mengikuti perkembangan yang ada di sekolah saja sedangkan mahasiswa pola pikirnya lebih berkembang karena banyak keanekaragaman baru yang masuk. Selain itu, sikap juga sangat terlihat perbedaanya, dimana siswa biasanya lebih labil daripada mahasiswa.

2. Orientasi ke depan

Secara umum, kebanyakan siswa orientasinya adalah untuk menyelesaikan tugas sekarang. Pengen lulus, pengen naik kelas dan juara kelas. Pencapaiannya hanya sebatas itu. Sedangkan orientasi mahasiswa lebih luas dan jauh kedepan karena sangat berkaitan dengan masa depan.

3. Berani bersuara dan inisiatif

Dalam hal keberanian untuk bersuara, mengungkapkan pendapat dan inisiatif, siswa lebih lemah, lebih takut dan pemalu sehingga jarang sekali bersuara dan kadang juga tidak mempunyai inisiatif untuk mengambil keputusan.

Disisi lain, mahasiswa lebih berani bersuara bahkan banyak melakukan demo. Selain itu, dalam hal inisiatif, mahasiswa tidak perlu menunggu perintah untuk melakukan sesuatu.

4. Kemandirian

Dalam hal kemandirian, pastinya mahasiswa lebih mandiri karena harus bisa mengatur waktu dan harus bisa hidup sendiri ketika merantau. Sedangkan siswa, semuanya masih dibimbing bahkan guru selalu mengingatkan di kelas dan memberikan apapun dalam pembelajaran.

5. Pembelajaran di kelas

Dari segi pembelajaran. Mahasiswa sudah dilepas oleh dosen, dalam artian porsi belajar tidak harus penuh dari dosen. Dosen hanya memberikan 30-40% ilmu dalam kelas. Sedangkan sisanya, mahasiswa harus bisa eksplore sendiri dan harus sadar bahwa ilmu ini juga dibutuhkan dalam kerja nantinya.

Namun, untuk siswa berbeda. Semua materi dan pembelajaran hampir 90% semuanya diberikan langsung oleh guru dan diajarkan kepada siswa. Siswa hanya perlu memperhatikan apa yang diajarkan guru supaya paham dan mendapatkan nilai baik.

Artikel terkait: 10 Tips Agar Tidak Ngantuk Saat Kuliah

6. Proses adaptasi lingkungan baru

Siswa sangat susah untuk adaptasi dengan lingkungan baru dan membutuhkan waktu lebih lama daripada mahasiswa.Selain hal itu, keterpaksaan akan lingkungan baru (merantau) membuat orang harus bisa mudah untuk adaptasi dan pada akhirnya karena terbiasa menjadi lebih mudah untuk untuk adaptasi pada lingkungan baru.

Ebook Strategi Mudah Menyusun Skripsi Anti Gagal

Menulis laporan skripsi ternyata bisa semudah ini. Ikuti panduan dalam ebook ini agar laporan skripsimu cepat selesai.

Baca juga: Cara Mengatasi Homesick Saat Kuliah

7. Mahasiswa berpikir secara rasional

Perbedaan siswa dan mahasiswa yang terakhir adalah masalah berpikir rasional. Selama menjadi siswa, kamu hanya perlu memperhatikan dan seolah-olah menerima apa yang dikatakan guru.

Ketika menjadi mahasiswa kamu boleh menyanggah bahkan beradu argumen, namun harus berdasarkan data, sumber referensi dan sopan.

Transisi siswa ke mahasiswa

Masa transisi dari sekolah menengah atas (SMA) ke lingkungan perkuliahan adalah periode penting dalam kehidupan setiap orang. Hal ini adalah saat yang penuh tantangan dan perubahan yang signifikan.

Dari struktur kurikulum yang berbeda hingga kebebasan yang lebih besar, peralihan ini membutuhkan adaptasi dan kesiapan mental yang baik. Berikut tips transisi masa SMA ke perkuliahan yang bisa kamu lakukan:

1. Kenali lingkungan baru

Tips menjalani perkuliahan pertama adalah kenali lingkungan baru. Ketika masuk dunia perkuliahan, kamu akan memasuki lingkungan yang berbeda dari SMA. Universitas mempunyai berbagai fasilitas seperti gedung kuliah, perpustakaan, laboratorium, dan area olahraga. Kenlai lokasi tersebut agar tidak tersesat dan dapat mengakses fasilitas yang kamu butuhkan.

Kenali juga kelas yang kamu ikuti sehingga tidak bingung saat pertama masuk kuliah. Tips transisi masa SMA ke perkuliahan ini akan membantumu lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan perkuliahan.

2. Kelola waktu dengan baik

Salah satu perubahan besar dari SMA ke perkuliahan adalah tingkat kemandirian yang lebih tinggi dalam mengatur waktu. Di SMA, jadwal harian telah diatur, tetapi di perkuliahan, kamu mempunyai lebih banyak kebebasan dalam mengatur waktu. Buatlah jadwal harian atau mingguan yang mencakup waktu belajar, kelas, istirahat, olahraga, dan kegiatan sosial.

Dengan mengatur waktu dengan baik, kamu terhindar dari penumpukan tugas dan merasa lebih terorganisir. Tips transisi masa SMA ke perkuliahan ini juga membantumu menjaga keseimbangan antara kegiatan akademis dan kehidupan pribadi.

3. Jaga kesehatan fisik dan mental

Ketika kamu kuliah, kamu harus menjaga kesehatan fisik dan mentalmu. Tips menjalani masa kuliah ini berarti memastikan bahwa tubuhmu mendapatkan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan rutin berolahraga. Kesehatan mental juga sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jika kamu cemas, stress, bahkan sedih, jangan ragu untuk mencari bantuan.

Bicarakan perasaanmu dengan teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental jika diperlukan. Tips transisi masa SMA ke perkuliahan ini akan membantumu tetap bugar dan mampu mengatasi tantangan perkuliahan dengan lebih baik.

Itulah informasi mengenai perbedaan siswa dan mahasiswa yang harus kamu ketahui. Menjadi mahasiswa merupakan salah satu tahap dimana kamu tidak hanya mempelajari materi perkuliahan, namun juga mempelajari banyak hal sehingga ketika lulus kamu sudah memiliki bekal dan siap menjalani hidup masing-masing. Semoga membantu.

Penulis: Devi Alfina

Baca juga: