Masih bingung dalam membuat portofolio beasiswa? Duniakampus.id punya jawabannya. Dalam artikel kali ini kamu bisa mengetahui tips membuat portofolio beasiswa yang menarik dan mudah untuk dipraktekkan.
Portofolio memang menjadi salah satu persyaratan penting yang mesti kamu cantumkan ketika mendaftar beasiswa. Membuat portofolio yang menarik akan mempermudah pemberi beasiswa mengenal potensi yang mau miliki dan memperbesar peluang mendapatkan program tersebut.
Tidak perlu basa-basi lagi, simak hal-hal yang perlu kamu perhatikan dalam membuat portofolio yang menarik hingga akhir ya!
Tips Membuat Portofolio Beasiswa
Berikut ini 6 cara yang bisa kamu gunakan dalam membuat portofolio beasiswa.
1. Kumpulkan Karya yang Pernah Dibuat
Langkah pertama yang bisa kamu lakukan untuk membuat portofolio yang menarik adalah dengan mengumpulkan semua karya yang pernah dibuat.
Semakin banyak karya yang dikumpulkan, akan lebih mudah pula bagi kamu untuk menentukan yang paling cocok untuk dicantumkan dalam portofolio beasiswa.
2. Penjelasan dari Karya yang Dihasilkan
Setelah melakukan tahap pertama, kamu bisa menjelaskan alasan pembuatan dari karya yang pernah dibuat sebelumnya. Alasan pembuatan karya bisa bermacam-macam, seperti untuk tugas, pameran, maupun lomba.
Hal ini penting dicantumkan agar pemberi beasiswa mengetahui tujuan kamu membuat karya tersebut.
Ebook Strategi Mudah Menyusun Skripsi Anti Gagal
Menulis laporan skripsi ternyata bisa semudah ini. Ikuti panduan dalam ebook ini agar laporan skripsimu cepat selesai.
3. Output dari Karya
Mencantumkan output atau hasil dari karya yang kamu buat juga penting untuk dicantumkan dalam portofolio beasiswa. Kamu bisa memasukkan capaian apa saja yang didapatkan dari karya yang dihasilkan, seperti memenangkan lomba atau jumlah publikasi yang bisa disaksikan oleh banyak orang.
4. Mencantumkan Karya Terbaru dan Relevan
Tidak semua karya yang sudah kamu kumpulkan bisa dicantumkan dalam portofolio begitu saja. Pastikan kamu mencantumkan karya yang tidak terlalu lama.
Kamu bisa mencantumkan karya yang dibuat dalam jangka waktu satu hingga tiga tahun sebelumnya. Jika lebih dari itu, karya yang kamu buat bisa jadi sudah tidak relevan dan menjadi nilai minus di mata pemberi beasiswa.
Selain itu kamu juga harus memahami latar belakang dari pemberi beasiswa yang kamu daftar. Cantumkan portofolio yang sesuai dengan latar belakang pemberi beasiswa agar bisa relevan bagi pihak penyelenggara.
5. Pengalaman Organisasi atau Komunitas
Kamu juga bisa mencantumkan pengalaman organisasi dan komunitas yang pernah diikuti sebelumnya. Lebih bagus lagi jika kamu memiliki kontribusi yang cukup signifikan dalam organisasi dan komunitas yang pernah diikuti.
Pengalaman ini akan menunjukkan bahwa kamu merupakan pribadi yang aktif dan pernah bekerja sama dengan banyak orang. Hal ini juga menjadi nilai tambah yang bisa dilihat oleh pemberi beasiswa kepada dirimu.
6. Menuliskan Deskripsi Diri
Terakhir, kamu bisa menuliskan deskripsi diri dalam portofolio yang dibuat. Kamu bisa mencantumkan beberapa hal seputar latar belakangmu, seperti riwayat hidup, pendidikan terakhir, dan pengalaman.
Kamu juga bisa mencantumkan pencapaian yang pernah didapatkan sebelumnya. Jangan lupa, cantumkan juga kontak pribadi agar penyelenggara bisa menghubungimu jika dirasa menjadi kandidat yang cocok untuk mendapatkan beasiswa.
Ringkasan
Bagaimana? Sudah paham dengan cara membuat portofolio untuk beasiswa yang menarik bukan? Intinya kamu harus bisa membuat portofolio yang mampu menarik perhatian pemberi beasiswa.
Jangan ragu untuk mempromosikan dirimu secara maksimal lewat portofolio yang dibuat. Cantumkan semua skill dan kelebihan yang kamu miliki agar menjadi nilai tambah di mata pemberi beasiswa.
Jadi tunggu apa lagi, praktekkan tips di atas agar kamu bisa mendapatkan beasiswa yang diimpikan. Ada beberapa artikel penunjang lain supaya kamu bisa lolos beasiswa, cek daftarnya berikut ya.